Popular Post

Posts

Posted by : YAHYA Tuesday 7 March 2017

SISTEM INFORMASI BANK MANDIRI
KELOMPOK 4


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2014


BAB I
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
BANK MANDIRI

  1. SEJARAH

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
  1. VISI & MISI

Visi:
Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif
Misi:
  • Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
  • Mengembangkan sumber daya manusia professional
  • Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
  • Melaksanakan manajemen terbuka
  • Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Kami berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Kami melayani seluruh nasabah dengan standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Kami ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik.
Dengan mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, kami mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham.
BAB II
SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN
BANK MANDIRI

  1. SISTEM INFORMASI BANK MANDIRI


Gambar 2.1 Tampilan Halaman Sistem Informasi Bank Mandiri
  1. Layanan 24 Jam

Keuntungannya: lebih cepat, akses mudah, nyaman dan aman.
Layanan yang disediakan meliputi:
  • Mandiri ATM
  • Mandiri SMS
  • Mandiri Internet
  • Mandiri Call
  • Mandiri Mobile
  • Mandiri Internet Bisnis

  1. Consumer Banking

Layanan yang disediakan meliputi:

  1. Small & Micro Business

Layanan yang disediakan meliputi:

  1. Commercial Banking

Layanan yang disediakan meliputi:

  1. Corporate Banking

Layanan yang disediakan meliputi:

  1. Treasury & International

Layanan yang disediakan meliputi:

  1. Investor Relations

Layanan yang disediakan meliputi:


BAB III
PERSAINGAN DAN KEBERADAAN
BANK MANDIRI SAMPAI SAAT INI

  1. Trik Bank Mandiri Berikan Layanan Terbaik
Pelayanan menjadi salah satu senjata bagi bank untuk bisa bersaing dengan pemain lain, baik di tingkat nasional dan internasional. Agar menang dalam persaingan, bank harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya.
Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia, dalam sambutannya di acara Banking Services Exellence Award 2013 pada Jumat (14/6/2013) malam, menuturkan bahwa pemberian pelayanan yang terbaik kepada para nasabah oleh bank memang sangat diperlukan untuk menjaga loyalitas nasabah dan kredibilitas bank. Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa hal itu bukanlah satu-satunya yang perlu dilakukan bank. Maklum, yang dihadapi dunia perbankan nasional bukan hanya persaingan di tataran regional dan dunia, tetapi juga gempuran krisis global.
Kinerja bank-bank yang cukup baik dalam beberapa tahun terakhir bisa menjadi momentum untuk memperkuat pertahanan, sekaligus meningkatkan daya saing dan tata kelola industri perbankan Indonesia,” ucap Agus.
Terkait memberikan kualitas pelayanan terbaik, tampaknya Bank Mandiri adalah jagonya. Apa buktinya? Bank BUMN ini berhasil meraih predikat Best Bank in Service Excellence 2013 di ajang Banking Services Exellence Award 2013, yang digelar Jumat (14/6/2013) malam, di Jakarta. Dengan kata lain, bank berhasil menyabet penghargaan ini untuk yang keenam kalinya secara berturut-turut sejak tahun 2008.
Sebagai informasi, penilaian dalam ajang ini dilakukan melalui survei Banking Service Excellence Monitor (BSEM) dengan metode mystery shopping di Jakarta-Bogor-Bekasi, Bandung, dan Solo. Evaluasi pelayanan bank dititikberatkan pada pengamatan proses service delivery dari tiap transaksi dan interaksi.
Proses tersebut memberikan potret proses internal dan dukungan back office, teknologi tiap bank, serta sinergi antara sumber daya manusia, strategi bisnis dan proses bisnis dalam menciptakan pengalaman pelanggan (customer experience). Dan dari aspek penilaian yang meliputi customer service, teller, e-banking, phone banking officer, internet banking, satpam, ATM, mobile internet, peralatan banking hall, toilet dan beberapa aspek lain, Bank Mandiri memperoleh skor tertinggi yaitu 91,37.
Pencapaian ini menjadi kebanggaan, sekaligus tantangan bagi Bank Mandiri untuk dapat mempertahankan, bahkan meningkatkan kualitas layanan di masa datang. Sehingga kenyamanan dan kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan dapat terpenuhi dengan baik,” ujar Riswinandi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.
Lantas apa yang menjadi kunci bank dalam memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah? Bank Mandiri menyatakan ada dua faktor terkait itu, yakni pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi. Terkait TI, Bank Mandiri bersedia menggelontorkan dana hingga US$ 130 juta di tahun ini, demi meningkatkan performa sistemnya.
Riswinandi pun bilang, bank terus meningkatkan performa TI yang dapat mendukung berbagai inovasi layanan yang bertujuan untuk memudahkan nasabah, seperti layanan mobile internet dan layanan perbankan elektronik lainnya.
Kualitas SDM juga sangat diperhatikan. Bank memberikan pelatihan berkelanjutan kepada seluruh pegawai demi mengembangkan kompetensi mereka. ”Kami meyakini, SDM berkualitas dan teknologi informasi yang baik merupakan faktor penentu pelayanan prima Bank Mandiri dalam memenangkan persaingan di industri perbankan,” tambah dia.
Kami ingin terus berinvestasi memperbaiki kualitas jaringan untuk mempermudah nasabah, sehingga dapat mendorong peningkatan transaksi dan menambah pendapatan perseroan, sehingga terjadi “win-win solution,” tandas Riswinandi.


  1. Program Transformasi Tahap I (2005 - 2009)
Ambisi Bank Mandiri yang ditetapkan untuk 4 tahun ke depannya hanya dapat dicapai dengan mengubah organisasi kami untuk dapat beradaptasi dengan dinamika dan pergerakan pasar. Di tahun 2005, kami berkomitmen untuk menjalankan program transformasi selama 5 tahun untuk membentuk Bank Mandiri menjadi Bank Multispesialis yang Dominan. Kami menetapkanempat tema transformasi sebagai syarat utama: budaya, penjualan, aliansi dan kontrol NPL. Bank Mandiri melakukan Program Transformasi dalam tiga tahap, yaitu:
  1. Tahap 1 (2006-2007)
Back on Track : Dalam tahapan ini, fokus utama kami adalah merekonstruksi ulang fondasi Bank Mandiri untuk pertumbuhan di masa depan
  1. Tahap 2 (2008-2009)
Outperform the Market : Dalam periode ini, Bank Mandiri lebih menekankan ekspansi bisnis untuk menjamin pertumbuhan yang signifikan di berbagai segmen dan mencapai level profit yang mampu melampaui target rata-rata pasar
  1. Tahap 3 (2010)
Shaping the End Game : Di tahap ini, Bank Mandiri menargetkan diri untuk menjadi bank regional terdepan melalui konsolidasi dari bisnis jasa keuangan dan lebih mengutamakan peluang strategi pertumbuhan non-organik, termasuk memperkuat kinerja anak perusahaan dan akuisisi bank atau perusahaan keuangan lainnya yang dapat memberikan nilai tambah bagi Bank Mandiri
Proses transformasi yang telah dijalankan sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 ini secara konsisten berhasil meningkatkan kinerja Bank Mandiri. Hal ini tercermin dari peningkatan berbagai parameter finansial, diantaranya:
Kredit bermasalah turun signifikan, tercermin dari rasio NPL net konsolidasi yang turun dari 15,34% di tahun 2005 menjadi 0,62% di tahun 2010.
Laba bersih Bank Mandiri juga tumbuh sangat signifikan dari Rp 0,6 Triliun di tahun 2005 menjadi Rp 9,2 Triliun di tahun 2010.
Sejalan dengan transformasi bisnis, Bank Mandiri juga melakukan transformasi budaya dengan merumuskan kembali nilai nilai budaya untuk menjadi pedoman kerja pegawai. Bank Mandiri juga berhasil mencatat sejarah dalam peningkatan kualitas layanan, yaitu menjadi service leader perbankan nasional dengan menempati urutan pertama pelayanan prima selama empat tahun berturut-turut (tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010) berdasarkan survey Marketing Research Indonesia (MRI). Selain itu, Bank Mandiri juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak dalam penerapan Good Corporate Governance.
Peningkatan kinerja Bank Mandiri mendapatkan respon positif oleh investor, tercermin dari meningkatnya harga saham Bank Mandiri secara signifikan dari posisi terendah Rp 1.110 per lembar saham pada 16 November 2005, menjadi Rp 6.300,- per lembar saham pada 30 September 2011, atau meningkat 33,6% per tahunnya berdasarkan rata-rata (CAGR). Dalam kurun waktu kurang lebih 6 tahun, nilai kapitalisasi pasar Bank Mandiri meningkat sekitar 7 kali lipat, dari Rp 21,8 Triliun menjadi Rp 146,9 Triliun.

  1. Program Transformasi Tahap II (2010 - 2014)
Saat ini Bank Mandiri tengah melaksanakan tahap transformasi lanjutan tahun 2010-2014, dimana kami telah melakukan revitalisasi visi, yaitu "Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang Paling Dikagumi dan Selalu Progresif". Sejalan dengan visi tersebut, Bank Mandiri juga ditargetkan mampu mencapai nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, yaitu di atas Rp 225 Triliun dengan pangsa pasar pendapatan mendekati 16%, ROA mencapai kisaran 2,5% dan ROE mendekati 25%, namun tetap menjaga kualitas asset yang direfleksikan dari rasio NPL gross di bawah 4%. Bank Mandiri juga berambisi untuk masuk dalam jajaran Top 5 Bank di ASEAN pada tahun 2014.
Selanjutnya di tahun 2020, Bank Mandiri menargetkan untuk masuk dalam jajaran Top 3 Bank di ASEAN dalam hal nilai kapitalisasi pasar dan menjadi pemain utama di regional. Untuk mewujudkan visi tersebut, transformasi bisnis di Bank Mandiri tahun 2010 - 2014 akan difokuskan pada 3 (tiga) area bisnis yaitu:
  1. Wholesale transaction
Bank Mandiri akan memperkuat leadership-nya dengan menawarkan solusi transaksi keuangan yang komprehensif dan membangun hubungan yang holistik melayani institusi corporate & commercial di Indonesia.
  1. Retail deposit & payment
Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk menjadi bank pilihan nasabah di bidang retail deposit dengan menyediakan pengalaman perbankan yang unik dan unggul bagi para nasabahnya.
  1. Retail Financing
Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk meraih posisi nomor 1 atau 2 dalam segmen pembiayaan ritel, terutama untuk memenangkan persaingan di bisnis kredit perumahan, personal loan, dankartu kredit serta menjadi salah satu pemain utama di micro banking.
Ketiga area fokus tersebut didukung dengan penguatan organisasi dan peningkatan infrastruktur (cabang, IT, operation dan risk management) untuk memberikan solusi layanan terpadu. Disamping itu, Bank Mandiri didukung oleh Sumber Daya Manusia yang handal, teknologi yang selalu update, penerapan manajemen risiko dalam menjalankan bisnis secara seksama dan penuh pertimbangan, serta penerapan Good Corporate Governance yang telah teruji.

  1. Pencapaian Bank Mandiri
Hingga Desember 2011, total aset Bank Mandiri telah mencapai Rp 551,9 Triliun, dimana jumlah ini berlipat ganda dari total aset di tahun 2006 (sebesar Rp 267 Triliun), atau tumbuh 15,6% (CAGR). Ini mengukuhkan posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia. Kredit Bank Mandiri juga tumbuh menjadi Rp 314,4 Triliun, meningkat 22% (CAGR) dari kredit tahun 2006 yang sebesar Rp 118 Triliun. Sedangkan net profit kami tumbuh menjadi Rp 12,2 Triliun, meningkat 28,3% (CAGR) dari tahun 2006 yang sebesar Rp 2,4 Triliun. Selain menjadi bank pemberi pinjaman terbesar di Indonesia (secara konsolidasi), Bank Mandiri juga merupakan bank penyimpanan terbesar di Indonesia dengan dana pihak ke tiga sebesar Rp 422,3 Triliun. Bank Mandiri juga telah berhasil mempertahankan kualitas aset yang kuat, dibuktikan dengan nilai Gross dan Net NPL Ratio yang masing-masing sebesar 2,21% dan 0,52%. Salah satu momen penting dalam proses transformasi tahap 2 ini adalah suksesnya rights issue pada Februari 2011 untuk memperkuat permodalan bank. Dengan ini, modal Bank Mandiri telah mencapai Rp 62,7 Triliun, meningkat dari 48,9% tahun ke tahun dan menjadi bank pertama di Indonesia yang meraih gelar Bank Internasional, sesuai dengan Banking Architecture atau Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
Kinerja Bank Mandiri juga didukung oleh perusahaan-perusahaan anak yang memberikan kontribusi pendapatan signifikan, yaitu sekitar 12% dari laba bersih konsolidasi Bank Mandiri. Kini Bank Mandiri memiliki jaringan ATM terbesar, yaitu sejumlah 10.000 unit yang telah terpasang dan tersebar di seluruh Indonesia. Ini menjadikan Bank Mandiri sebagai bank terbaik dalam pelayanan selama 4 tahun berturut-turut dan menjadi perusahaan yang paling terpercaya di Indonesia untuk Good Corporate Govenance selama 5 tahun berturut-turut. Setelah memenuhi berbagai persyaratan dari Bank Indonesia, Bank Mandiri kini berhak untuk menyandang titel sebagai Bank Internasional yang telah beroperasi di sektor perbankan regional dan siap menjadi bank panutan di Indonesia. Hal ini turut didukung dengan visi kami untuk menjadi Lembaga Keuangan yang Paling Dikagumi dan Paling Progresif di Indonesia.

BAB IV
KESIMPULAN

Untuk menghasilkan kinerja yang baik, maka perusahaan membutuhkan sistem yang baik pula. Sistem ini bukan hanya peraturan atau standar yang ada melainkan juga melibatkan pihak-pihak yang terkait langsung yaitu sumber daya manusianya. Salah satu sistem manajemen yang menawarkan suatu disiplin yang memperlakukan intelektual sebagai aset yang dikelola adalah knowled gemanagement (Honeycutt, 2002), yang diukur dengan 3 variabel yaitu personalknowledge, job procedure, dan technology.
Dalam prakteknya knowledge management dapat menjadi guidance tentang pengelolaan intangible asset yang menjadi pilar perusahaan dalam menciptakan nilai. Perusahaan perlu mengetahui sejauh mana knowledge management berperan di dalam meningkatkan kinerja karyawan khususnya di Bank Mandiri. Pada insan Bank mandiri dalam menerapkan knowledge management (KM) yaitu dengan mengintegrasikan ke dalam budaya perusahaan. Mandiri memberikan penghargaan MEA kepada karyawan yang memiliki budaya belajar yang tinggi, sehingga banyak karyawan yang berlomba-lomba untuk belaja rmeraih gelar MEA tersebut, dengan tingginya tingkat belajar para karyawan akan meningkatkan produktifitas, kemajuan bagi perusahaan dan berpotensi untuk menciptakan knowledge baru. Selain itu Bank Mandiri juga membuat learning center tempat training bagi para karyawannya. Perusahaan memberikan training kepada karyawannya sesuai dengan perkerjaan masing-masing karyawan, kemudian di tempat itu juga karyawan dapat saling mensharing ilmu yang dimilikinya kepada karyawan lain, sehingga distribusi knowledge tersebar kesemua unit. Budaya sharing knowledge di Bank Mandiri sudah menjadi budaya bagi setiap karyawannya, sehingga ilmu dapat tersebar dengan cepat dan terarah yang pada akhirnya hal tersebut dapat membawa perusahaan menjadi perusahaanyang mampu bersaing di era globalisasi. Memiliki karyawan yang memilikiintegritas tinggi merupakan aset perusahaan terbesar guna mencapai visiperusahaan dalam hal ini adalah visi Bank Mandiri.


REFERENSI




Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KISAH SIPENULIS BLOG SEO - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -