Popular Post

Posts

Posted by : YAHYA Thursday 26 November 2015

Pengertian Sosiologi




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Alhamdulillah, dengan segenap rasa syukur makalah dengan tema Metode Sosiologi dapat penulis selesaikan dengan segenap curahan fikiran dan waktu untuk memberikan yang terbaik dalam tulisan berbentuk makalah ini. Banyak hal ingin disampaikan pada makalah ini akan tetapi ruang lingkup pembahasan hanyalah mengetahui metode sosiologi. Semua ilmu dapat diperoleh hanya dengan membaca maka, bacalah walaupun tidak semua akan dibaca. Dengan mengetahui metodenya saja kita dapat mengkaji lebih dalam mengenai berbagai macam ilmu pengetahuan tentang sosiologi apalagi jikalau kita membaca seluruh dari topik-topik yang ada dalam kajian sosiologi itu sendiri. Sosologi sangatlah berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengetahui ilmu Pengetahuan melalui sosiologi mulai dari bagaimana seseorang dapat menjadi gelandangan sampai bagaimana seseorang dapat menjadi presiden. Sosiologi membahas tentang semua itu, masyarakat luas inilah yang menarik dalam pembelajaran sosiologi itu sendiri. Metode sosiolgi inilah yang di tawarkan oleh penulis untuk mempelajarinya karena hanya dngan dapat mempelajari metodenya saja kita dapat mengulas berbagai ruang lingkup pembahasan dalam kajian sosiologi. Banyak sekali hal yang kita dapat dalam sosiologi ini karena sosiologi sendiri yakni pembelajaran yang berhubungan manusia (Alfvin Betrand).
B.                 Rumusan Masalah
Berdasarkan tujuan pembahasan di atas, maka dapat ditentukan tujuan pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
·         Menjelaskan Metode apa saja yang ada dalam sosiologi?
·         Membahas tentang pendekatan-pendekatan yang ada dalam sosiologi?
·         Jelaskan Perbedaan antara Kuantitatif dan Kualitatif.?
·         Menjelaskan Pengertian Metode dan Sosiologi.?
C.                Tujuan Pembahasan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditentukan tujuan pembahasan, yaitu sebagai berikut:
·         Ingin memahami Metode-metode yang ada dalam Sosiologi.
·         Ingin memahami pendekatan-pendekatan yang ada dalam Sosiologi.
·         Ingin memahami pengertian Metode dan Sosiologi.
·         Ingin Memahami Kuantitatif dan Kualitatif
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Metode Sosiologi
2.1.1    Pengertian Metode
Istilah metode, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani “meta” yang berarti sesudah dan kata “hodos” yang berarti “jalan”. Dengan demikian metode merupakan langkah-langkah yang diambil menurut urutan tertentu untuk mencapai pengetahuan yang telah dirancang dan dipakai dalam proses memperoleh pengetahuan[1].
Menurut Kneller, metode ilmiah adalah struktur rasional dari penyelidikan ilmiah yang hipotesisnya disusun dan diuji[2]. Dengan berbagai prespektif yang ada dapat disimpulakn bahwasanya metode merupakan sebuah alat untuk merumuskan suatu tujuan tertentu sehingga menjadi utuh.
Sosiologi adalah suatu kajian ilmiah tentang kehidupan masyarakat manusia. Sosiolog berusaha untuk mengadakan penelitian yang mendalam tentang hakikat dan sebab dari berbagai keteraturan pola pikir dan tindakan pola pikir dan tindakan manusia secara berulang-ulang. Dalam penelitian sosiologi menurut Kahmad umumnya diguanakan tiga bentuk penelitian yakni, deskriptif, komparatif, dan eksperimental[3].
·         Metode deskriptif yakni suatu metode penelitian tentang dunia empiris yang terjadi pada masa sekarang. Tujuannya untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan, secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, dan hubungan antar fenomena yang diselidiki[4].
·         Metode komparatif adalah sejenis metode deskriptif yang ingi mencapai jawaban mendasar tentang sebab akibat, analisis factor - faktor atau penyebab terjadinya atau munculnya suatu fenomena[5].Tidak kalah pentingnya perbandingan antara masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan – perbedaan dan persamaan serta sebab- sebabnya[6].
·         Metode eksperimental adalah suatu metode pengujian terhadap suatu teori yang telah mapan dengan suatu perlakuan baru[7].
·         Metode historis komparatif adalah metode yang menekankan pada analisis atas peristiwa-peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip namun, yang kemudian digambungkan dengan metode komparatif, dengan menitikberatkan pada perbandingan natara beberapa masyarakat beserta bidangnya agar memperoleh pola persamaan beserta sebab-sebabnya[8].
·         Metode fungsionalisme adalah metode yang bertujuan untuk meneliti fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur social dalm masyarakat.
·         Metode studi kasus merupakan suatu penyelidikan mendalam dari individu, kelompok, atau institusi untuk menentukan variabel dan hubungannya diantaranya variabel yang mempengaruhi status atau perilakuyang saat itu menjadi pokok kajian[9].
·         Metode survei adalah metode yang berusaha untuk memperoleh data darianggta po[ulasi yang relatif besar untuk mementukan keadaan, karakteristik, pendapatdan populasi sekarang yang berkenaan dengan satu variable atau lebih[10].
·         Metode Partisipasi : Metode ini digunakan untuk mengadakan penelintian terhadap kepentingan kelompok.Peneliti berbaur dalam kehidupan kelompok sambil melakukan pengamatan atau kegiatan penelitiannya tanpa mengungkapkan identitas sebagai peneliti dan tidak boleh terlibat secara emosional terhadap kelompok yang ditelitinya.
·         Metode Studi Pustaka : Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data atau keterangan dari buku literatur di perpustakaan. Kelebihannya adalah memperoleh banyak sumber tanpa perlu biaya,tenaga dan waktu.Akan tetapi dibutuhkan kepandaian peneliti untuk mencari buku yang relevan agar dapat dipakai sebagai sumber perolehan data dalam penelitian tersebut.
·         Metode Statistik : Banyak dipakai untuk menunjukkan hubungan atau pengaruh kausalitas serta prasangka pribadi atau sepihak.Penerapan metode ini yang paling sederhana adalah teknik enumerasi(penghitungan).Jawaban pertanyaan responden disusun dalam tabel sehingga diketahui jumlahnya.
2.1.2                       Macam-macam Metode Sosiologi
2.1.2.1        Metode kualitatif
Metode kualitatif Yaitu metode yang mengutamakan bahan yang sukar dapat diukur dengan angka-angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak, walaupun bahan-bahan tersebut terdapat dengan nyata di dalam mayarakat.
Di dalam metode kualitatif, metode historis :
·         Metode Historis menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
·         dan Metode Komparatif : Metode Komparatif mementingkan perbandingan antara bermacam-macam mayarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya. bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa silam dan masa sekarang, dan juga mengenai masyarakat-mayarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama[11].
2.1.2.1.1     Ciri ciri Metode Kualitatif adalah sebagai berikut
Sumber data berada dalam situasi yang wajar (natural setting), tidak di manipulasi oleh angket dan tidak dibuat-buat sebagai kelompok eksperimen.
o   Laporanya sangat deskriptif.
o   Mengutamakan proses dan produk.
o   Peneliti sebagai intrumen penelitian (key intrumenn).
o   Mencari makna, di pandang dari pikiran dan perasaan responden.
o   Mementingkan data langsung (tangan pertama), karena itu pengumpulan datanya mengutamakan observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi.
o   Menggunakan triangulasi, yaitu memeriksakan kebenaran data yang di peroleh kepada pihak lain.
o   Menonjolkan rincian yang kontekstual, yaitu menguraikan sesuatu secara rinci.
o   Subjek yang diteliti dianggap berkedudukan yang sama dengan peneliti, peneliti bahkan belajar kepada respondenya.
o   Mengutamakan prespektif emic, yaitu pendapat responden daripada pendapat peneloiti sendiri (etik).
o   Mengadakan verivikasi melalui kasus yang bertentangan.
o   Sampel dipilih secara purposif.
o   Menggunakan audit trail, yaitu memeriksa data mentah, analisis, dan kesimpulan kepada pihak lain, biasanya pembimbing.
o   Partisipasi peneliti tidak mengganggu natural setting.
o   Analisis data dilakukan sejak awal sampai penelitian berakhir.
o   Desain penelitian tampil selama proses penelitian(emergent)[12].
2.1.2.2        Metode Kuantitatif
Metode ini mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala - gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan skala-skala, indeks, tabel, dan formula - formula yang semuanya mempergunakan ilmu pasti atau matematika. Metode ini digunakan dalam penelitian yang analisis datanya mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka selain metode yang di atas ada juga mtode yang lain seperti metode nduktif dan deduktif  metode induktif yaitu  mempelajari suatu segala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam lapangan yang lebih luas sedangkan metode deduktif yang mempergunakan proses sebaliknya, yaitu mulai dengan kaidah-kaidah yang dianggap berlaku umum untuk kemudian dipelajari dalam keadaan yang khusus[13].
Metode-metode sosiologi tersebut diatas bersifat saling melengkapi dan para ahli sosiologi sering kali menggunakan lebih dari satu metode untuk menyelidiki objeknya. Kecuali metode-metode tersebut di atas, masing-masing ilmu pengetahuan dan juga sosiologi mempunyai perlengkapan alat-alatnya sendiri, yaitu alat-alat yang di sebut konsep untuk menganalisis masalah-masalah yang terdapat dalam lapanganya khususnya untuk sosiologi, yaitu masyarakat[14].
Perbedaan Metode Kualitatif dan Metode Kuantatif[15].
2.2              Pendekatan dalam Sosiologi Agama.
Istilah pendekatan atau approach menurut Vernon van Dyke bahwa suatu pendekatan pada prinsipnya adalah ukuran-ukuran untuk memilih masalah-masalah dan data-data yang berkaitan antara satu sama lain(Zulfi Mubarok, Sosiologi Agama,)[16].
Suatu pendekatan dalam menelaah sesuatu, dapat dilakukan berdasarkan sudut pandang ataupun tinjauan dari berbagai karakteristik maupun cabang ilmu, seperti antropologi, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, termasuk sosiologi.
2.1                   Adapun pendekatan-pendekatan yang ada dalam sosiologi agama (Syamsuddin, Abdullah. Agama dan Masyarakat Pendekatan Sosiologi Agama)[17].
o   Pendekatan Institusional
Agama dan perilaku keagamaan dianggap sebagai gejala-gejala yang merupakan faktor yang tak tetap dan tergantung (dependent variable). Tujuan pendekatan institusional ini memperlihatkan bagaimana pelbagai struktur dari institusi dapat menjelaskan perilaku keagamaan Penjelasan perilaku kegamaan di atas struktur institusi masyarakat atau di atas posisi manusia dalam struktur institusi itu sudah dapat ditemukan dari kritik terhadap agama yang terdapat pada abad ke 19 dari Marx, Freud, Nietzche, Karl Marx (1818-1883): “agama= opium massa”;[18] dengan kata lain, agama dipraktikkan oleh manusia setelah keterasingannya yang riil dari kerja.
o   Pendekatan Fungsional.
o   Fungsionalisme Emile Durkheim
Durkheim tertarik kepada unsur-unsur solidaritas masyarakat. Dia mencari prinsip yang mempertalikan anggota masyarakat. Emile m Durkheim menyatakan agama harus mempunyai fungsi. Agama bukan ilusi, tetapi merupakan fakta social yang dapat diidentifikasi dan mempunyai kepentingan social. Semua konsep dasar yang dihubungkan dengan agama seperti dewa, jiwa, nafas dan totem berasal dari pengalaman manusia terhadap keagungan golongan social. Prinsip ini ditemukan oleh Emile Durkheim pada waktu dia memperlajari masyarakat Aborigin Australia, karena dasar agama terdapat dalam totemism. Bagi Emile Durkheim, agama memainkan peranan yang fungsional, karena agama adalah prinsip solidaritas masyarakat. Dengan demikian Emile Durkheim adalah pelopor fungsionalisme dalam antropologi.
o  Fungsionalisme Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski mengumpulkan data melalui kerja lapangan untuk menulis monografi-monografi, artikel-artikel, dan karangan- karangan mengenai beberapa aspek kebudayaan Trobriand. Tujuan Bronislaw Malinowski dengan studinya mengenai kebudayaan Trobriand adalah mengumpulkan sebanyak mungkin data supaya dia bias mengerti kebudayaan Trobriand dalam keseluruhannya.
o   Fungsionalisme Weber
Weber mengadakan penelitian mengenai peranan agama dan mengenai pengaruh agama atas etika ekonomi. dalam hal ini Weber mencoba mebuktikan bahwa tanpa reformasi Protestan, kapitalisme barat tidak pernah dapat berkembang.
o   Pendekatan Relasional
o   Weber menekankan aspek
Menurutnya charisma adalah gejala social yang terdapat pada waktu kebutuhan kuat muncul terhadap legitimasi otoritas. Weber menekankan bahwa yang menentukan kebenaran charisma adalah pengakuan pengikutnya. Pengakuan atau kepercayaan kepada tuntutan kekuatan ghaib merupakan unsur integral dalam gejala charisma. Charisma adalah pengakuan terhadap suatu tuntutan social.
o   Gerakan Al-Muwahhidun Ibn Tumart
o   Mahdi Sudan: Muhammad Ahmad bin Abdullah
Pendekatan teologis : pendekatan ini merupakan penelitian penuh  dengan subjektivitas dari seorang peneliti dengan syarat untuk kepentingan keyakinan dan prasangka peneliti.
Pendekatan keilmuan : Pendekatan ini memakai metodologi ilmiah, penelitian yang memakai aturan-aturan yang lazim dalam sebuah penelitian.
Ada beberapa contoh penelitian agama dengan pendekatan ilmu social atau sosiologi, yaitu sebagai berikut:
o  Pendekatan sosiologis Yaitu pendekatan tentang interelasi antara agama dengan masyarakat serta bentuk-bentuk interaksi yang terjadi diantara mereka. Dorongan, gagasan, lembaga agama. Kekuatan social organisasi dan stratifikasi social mempengaruhi masyarakat.
o  Pendekatan antropologis
Yaitu pendekatan kebudayaan; artinya agama dipandang sebagai bagian dari kebudayaan, baik wujud ide maupun gagasan dianggap sebagai system norma dan nilai yang dimiliki oleh anggota masyarakat, yang mengikat seluruh anggota masyarakat.
o   Pendekatan psikologis Yaitu studi ilmiah mengenai agama ditinjau dari perspektif pesikologis.
o   Pendekatan historis atau kesejarahan Pendekatan ini menganut pandangan bahwa suatu fenomena rerigius bias dipahami dengan mencoba menganalisis perkembangan segi historisnya.
o   Pendekatan Fenomologis Yaitu pendekatan yang menggunakan perbandingan sebagai sarana interpretasi yang utama untuk memahami arti dari eksprsei-ekspresi keagamaan, seperti persembahan, upacara agama, makhluk ghaib, dan lain-lain.


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Sosiologi adalah suatu kajian ilmiah tentang kehidupan masyarakat manusia. Sosiolog berusaha untuk mengadakan penelitian yang mendalam tentang hakikat dan sebab dari berbagai keteraturan pola pikir dan tindakan pola pikir dan tindakan manusia secara berulang-ulang. Istilah metode, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani “meta” yang berarti sesudah dan kata “hodos” yang berarti “jalan”. Dengan demikian metode merupakan langkah-langkah yang diambil menurut urutan tertentu untuk mencapai pengetahuan yang telah dirancang dan dipakai dalam proses memperoleh pengetahuan. keidentikan model penelitian dengan metode penelitian hampir sama maknanya akan tetapi sesungguhnya berbeda karena penentuan suatu metode dipengaruhi oleh desain dan penelitian yang ada. Adapun metode yang ada dalam sosiologi Agama antara lain: Metode Deskriptif, Metode Komparatif, Metode Eksperimental, Metode Eksplanatori, Metode Historis Komparatif, Metode Fungsionalisme, Metode Studi Kasus, dan Metode survey. Metode Statistik. Metode Partisipasi. Metode Studi Pustaka.
Istilah pendekatan atau approach menurut Vernon van Dyke bahwa suatu pendekatan pada prinsipnya adalah ukuran-ukuran untuk memilih masalah-masalah dan data-data yang berkaitan antara satu sama lain. 19Zulfi Mubarok, Sosiologi Agama[19]. Definisi lain pendekatan atau rancangan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus dari seluruh pemikiran dan telaah reflektif[20]. Suatu pendekatan dalam menelaah sesuatu, dapat dilakukan berdasarkan sudut pandang ataupun tinjauan dari berbagai karakteristik maupun cabang ilmu, seperti antropologi, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, termasuk sosiologi. Jika pada cabang ilmu sosiologi maka pola pendekatan yang digunakan ukuran-ukuran sosiologi untuk menentukan masalah, pertanyaan penelitian maupun data yang akan ditelaah. Adapun pendekatan-pendekatan yang ada dalam sosiologi agama, yaitu sebagai berikut: pendekatan institusional, pendekatan fungsional, dan pendekatan relasional.


DAFTAR PUSTAKA

Mubaraq, Zulfi. 2010. Sosiologi Agama. Malang: UIN- Maliki Press.
Kahmad. 2000. Sosiologi Agama. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Abdullah, Syamsuddin. 1997. Agama dan Masyarakat (Pendekatan
Sosiologi Agama). Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar
Nawawi, Handari. 2007. Metode penelitian Bidang sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Supardan, Dadang. 2009. Pengantar ilmu sosial. Jakarta: Bumi Aksara
Syani, Abdul. 2007. Sosiologi Sistematika Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara
Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara





[1] Zulfi Mubarok, Sosiologi Agama,(Malang: UIN- Maliki Press, 2010), hal. 36
[2] Ibid, hal. 37
[3] Kahmad, Sosiologi Agama, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), hal 10
[4] Op.Cit, hal. 38
[5] Ibid. Hal.38
[6] Dr. Soerjono Soekanto,2012. Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar. Cetakan ke 44.Hal:43
[7] Ibid
[8] Ibid
[9] Ibid, hal. 40
[10] Ibid
[11] .Abdul Syani, Sosiologi sistematika Teori dan Terapan, (jakarta: Bumi Aksara,2007) hlm.19
[12] Ibid.,hlm.100
[13] Ibid.,hlm.102
[14] Ibid..hlm.45
[15] Husaini Usman, metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi aksara,2009), hlm.100
[16] Malang: UIN- Maliki Press, 2010), hal. 33
[17] Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), hal. 19
[18] Ibid
[19] Malang: UIN- Maliki Press, 2010), hal. 33
[20] Malang: UIN- Maliki Press, 2010), hal. 33

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KISAH SIPENULIS BLOG SEO - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -